Ada Motor Listrik, Bagaimana Nasib Produsen Knalpot Racing?
Jakarta - Dunia otomotif ketika ini disibukkan dengan pengembangan kendaraan ramah lingkungan. Mulai dari kendaraan beroda empat hingga sepeda motor harus memenuhi syarat ramah lingkungan di beberapa negara.
Alasannya, alasannya kendaraan bermesin bakar menyumbang polusi semakin banyak. Khawatirnya, ke depan lingkungan Bumi akan semakin rusak dengan polusi yang dikeluarkan kendaraan konvensional. Untuk itulah ketika ini sudah banyak beredar motor bertenaga listrik.
Motor listrik tak mengeluarkan polusi dari kendaraannya. Karena tak ada mesin konvensional, maka knalpot tak diharapkan lagi di motor listrik. Bagaimana nasib produsen knalpot racing jikalau semua motor listrik tak butuh knalpot lagi?
Diberitakan Visordown, Paolo Termignoni, Kepala Departemen Teknis SC-Project Exhaust tak memusingkan hal itu. Putra pendiri produsen knalpot Termignoni yang pindah ke SC-Project itu yakin knalpot racing masih dibutuhkan.
"Saya tidak berpikir motor listrik merupakan bahaya bagi industri kami. Untuk mobilitas moped dan perkotaan, skuter listrik baiklah saja, tapi untuk motor passion, aku pikir (motor listrik) itu bukan masalah," katanya.
Dia bilang, tidak ada keterkaitan antara passion dan motor listrik. Menurutnya, pemotor yang benar-benar penyuka motor lebih menginginkan getaran dan bunyi motor itu sendiri.
"Dan teknologi itu juga belum siap. Mungkin itu yaitu masa depan, tapi jauh sekali, lebih dari 30 atau 40 tahun," sebutnya.
SC-Project sendiri merupakan produsen knalpot ternama. Mereka memproduksi knalpot slip-on hingga knalpot balap full system yang digunakan di motor RC213V tunggangan Marc Marquez di MotoGP. Sumber detik.com
Komentar
Posting Komentar