Kurangi Kecepatan Dikala Berkendara Di Bersahabat Gunung Erupsi

Gunung Agung. Foto: dok. BNPBGunung Agung. Foto: dok. BNPB

Jakarta - Sejak semalam acara Gunung Agung meningkat. Erupsi tersebut cukup mengganggu segala aktivitas. Namun untuk Otolovers yang ingin memakai kendaraan roda empat tercintanya ketika suasana tersebut, perhatikan batas kecepatannya ya alasannya ialah jalanan akan semakin licin.

Dipaparkan Senior Instructor Safety Defensive Consultant Indonesia, Sony Susmana, jalanan yang berdebu lebih licin dibanding jalanan basah. Maka, dibutuhkan pengemudi yang ingin membawa kendaraan kendaraan beroda empat di sekitar Gunung Agung harus perhatikan batas kecepatan hingga jarak kondusif kendaraan.



"Perhatikan beberapa ancaman yang mungkin akan timbul ketika mengemudi di kondisi lingkungan gunung yang sedang erupsi. Kurangi kecepatan kendaraan, alasannya ialah jalanan yang berdebu niscaya lebih licin dibanding jalanan lembap sekalipun. Jangan ambil risiko percaya diri yang berakibat fatal," ujarnya ketika dihubungi detikOto di Jakarta, Jumat (29/6/2018).

"Atur jarak kondusif juga, sesuaikan dengan jarak pandang. Misalkan, jarak pandang 100 meter kecepatan maksimumnya 50 km/jam (setengahnya atau sesuaikan dengan kondisi jalan yang niscaya licin)," lanjut Sony.



Hal tersebut mempunyai kegunaan untuk mengurangi kecelakaan akhir gagal antisipasi melaksanakan perlambatan dan terhambatnya jarak pandang. Pengereman pun diupayakan semoga sehalus mungkin guna tidak merusak saringan udara akhir masuknya abu di rongga-rongganya.

"Maka akselerasi dan deselerasi (pengereman) kendaraan harus halus untuk menghindari kondisi slip berlebihan. Juga, menghindari penumpukan abu pada saringan udara," kata Sony lagi.

Sumber detik.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ini Alasan Ukuran Helm Tak Boleh Kesempitan Atau Terlalu Longgar

Pemerintah Ajak Mahasiswa Bertemu Produsen Bahas Kendaraan Beroda Empat Listrik

Hyundai Siap Rakit Kendaraan Beroda Empat Di Indonesia, Apa Saja?