Terkena Bubuk Vulkanik, Lakukan Hal Ini Sebelum Pakai Mobil

Letusan Gunung Agung. Foto: ReutersLetusan Gunung Agung. Foto: Reuters

Jakarta - Aktivitas Gunung Agung meningkat. Paparan bubuk vulkaniknya pun hinggap di beberapa kendaraan sekitarnya. Untuk kendaraan khususnya kendaraan beroda empat yang sudah terkena bubuk vulkanik, sebelum dipakai ada baiknya untuk membersihkan bagian-bagian penting dahulu ibarat kaca.

Soalnya, kalau dibiarkan dalam waktu dua hari lebih, debu vulkanik akan sulit untuk dihilangkan sepenuhnya. Itulah yang dipaparkan Senior Instructor Safety Defensive Consultant Indonesia, Sony Susmana kepada detikOto di Jakarta tadi pagi, Jumat (29/6/2018).

Baca juga: Berkendara di Dekat Gunung Erupsi, Komponen Ini Harus Sehat


"Debu vulkanik akan melekat pada obyek dan susah untuk dibersihkan kalau lebih dari dua hari. Pastikan sebelum mengemudi seluruh beling dalam kondisi clear untuk kepentingan visibilitas. Juga mika-mika lampunya sehingga lampu sanggup terang menyala dan bisa berkomunikasi dengan pengguna jalan lainnya," papar Sony.

"Untuk kesehatan, tutup seluruh jendela ketika berkemudi serta persiapkan masker ketika harus turun dan keluar dari kendaraan. Persiapkan juga R2," lanjutnya.

Beberapa waktu lalu, Iwan Abdurrahman ketika masih menjadi General Repair Service Manager PT Toyota Astra Motor juga menyampaikan bahwa bubuk dari erupsi gunung sangat berbahaya untuk kendaraan. Sehingga segera mungkin semprot dengan air higienis dan lap bagian-bagian penting di mobil.

"Debu tersebut (dari erupsi gunung) bentuknya tajam. Disarankan segera lakukan pencucian kendaraan beroda empat secara menyeluruh dengan disemprot air higienis dan dilap. Karena, apabila dibiarkan kendaraan (mobil) akan ada karat," katanya.

Baca juga: Kurangi Kecepatan Saat Berkendara di Dekat Gunung Erupsi


Bila dibiarkan dalam beberapa hari saja, lanjut Iwan, pengaruh karat di kendaraan beroda empat akan mulai terlihat. Ia menyarankan sesegera mungkin supaya dilakukan pencucian khususnya bab eksterior.

"Yang terlihat yaitu pengaruh karat, kalau kendaraan beroda empat terkena bubuk dan dibiarkan beberapa hari. Maka bersihkan bab eksteriornya segera. Tidak lupa juga periksa komponen lain di area mesin, drive belt (tali kipas), idle bearing, rem, kisi-kisi radiator, dan kondensor AC untuk dibersihkan," lanjut Iwan.

Sumber detik.com

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ini Alasan Ukuran Helm Tak Boleh Kesempitan Atau Terlalu Longgar

Gambar
Ini Alasan Ukuran Helm Tak Boleh Kesempitan atau Terlalu Longgar Foto: Ruly Kurniawan Jakarta - Menggunakan helm sepeda motor tak dapat sembarangan. Memilih helm juga harus sempurna dari ukuran hingga jenisnya, ter utama ialah ukurannya. Pengguna sepeda motor perlu menggunakan helm dengan ukuran yang pas. Baca juga: Pilih Helm yang Tepat, Ini Tipsnya Instruktur Rifat Drive Labs dan penggiat kampanya helm dari RSV, Andry Berlianto, menyampaikan menggunakan helm sebaiknya jangan terlalu sempit atau terlalu longgar. Ada beberapa sebab mengapa ukuran helm harus pas. "Helm terlalu sempit konsekuensinya menciptakan tekanan di kepala menjadi berlebih. Akibatnya dapat pusing atau sakit kepala," kata Andry kepada detikOto. Dalam hitungan satu jam perjalanan ketika menggunakan helm yang terlalu sempit, kepala akan merasa tidak nyaman. Imbasnya, berkendara menjadi tidak fokus. Malah lebih berisiko kecelakaan. Baca juga: Rawan Jambret, Selalu Ingatkan Penumpang Pakai Helm Sampai ...
Baca selengkapnya

Pemerintah Ajak Mahasiswa Bertemu Produsen Bahas Kendaraan Beroda Empat Listrik

Gambar
Foto: Khairul Imam Ghozali Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memanfaatkan tugas anak bangsa dalam membuatkan kendaraan listrik. Pemerintah akan mengajak para mahasiswa mengkaji bareng kendaraan beroda empat listrik. Acara yang akan digelar pada 4 Juli 2018 ini dikatakan Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan Kemenperin, Putu Juli Ardika, akan mempertemukan mahasiswa dengan para pelaku industri otomotif tanah air. Baca juga: Pemerintah Uji Mobil Listrik di Sumba Tahun Ini "Kita sebagai fasilitator mempertemukan pihak industri dan mahasiswa untuk melaksanakan studi bareng," ungkapnya ketika ditemui detikOto, di gedung Kemenperin, Jakarta. Total akan ada enam universitas yang akan ikut dalam kajian tersebut. Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI), Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Sebelas Maret (UNS), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), dan Universitas Udayana (UNUD). "...
Baca selengkapnya

Hyundai Siap Rakit Kendaraan Beroda Empat Di Indonesia, Apa Saja?

Gambar
Hyundai H-1 Foto: Grandyos Zafna Jakarta - Produsen asal Korea Selatan (Korsel), Hyundai mengaku siap untuk merakit lokal beberapa kendaraan beroda empat di Indonesia. Untuk ketika ini Hyundai hanya merakit lokal MPV bongsornya H-1 di pabrik Bekasi, Jawa Barat. Disampaikan Presiden Direktur PT Hyundai Mobil Indonesia (HMI), Mukiat Sutikno, ketika ini pihaknya sedang bekerja sama dengan Hyundai sentra mempelajari beberapa produk-nya semoga dapat diproduksi lokal di tanah air. "Gini, kita sedang berafiliasi dengan Hyundai Korea Selatan, alasannya yaitu mereka juga ingin sangat menginginkan selain H-1 kita juga dapat rakit produk lain di Indonesia, nah ada beberapa produk yang sedang kita review untuk produk CKD ( completely knock down ) berikutnya apa nih," ungkapnya kepada wartawan, di Jakarta, Selasa (3/7/2018). Baca juga: Berapa Harga MPV Mewah Pesaing Alphard cs Asal Korea? Kajian yang dilakukan Hyundai untuk merakit lokal beberapa produknya itu bukan tanpa alasan. Serua...
Baca selengkapnya