Bamsoet: Kendaraan Beroda Empat Listrik Bukan Kendaraan Beroda Empat Mewah

Tesla Model S milik Bamsoet (Foto: Gibran/detikcom)Tesla Model S milik Bamsoet (Foto: Gibran/detikcom)

Jakarta - Ketua dewan perwakilan rakyat RI Bambang Soesatyo menilai kendaraan beroda empat listrik bukan kendaraan beroda empat yang mewah. Dia membandingkan harga kendaraan beroda empat listrik menyerupai Tesla di Amerika Serikat.

Harga kendaraan beroda empat tersebut, kata Bamsoet, kurang lebih sama dengan harga kendaraan beroda empat kelas menengah lainnya. Bahkan, masih jauh di bawah harga kendaraan beroda empat glamor Eropa menyerupai Mercedes-Benz atau BMW.



"Kalau di Amerika harga kendaraan beroda empat tersebut untuk yang tipe 3 (Tesla Model 3/Tesla paling murah-red) sekitar USD 35.000. Untuk yang tipe S60 menyerupai yang saya pakai USD 50.000 - USD 60.000 AS atau setara dengan kendaraan beroda empat Fortuner terbaru. Makara sesungguhnya bukanlah masuk katagori kendaraan beroda empat mewah," ujar Bamsoet.

Dia menyampaikan dibandingkan kendaraan beroda empat Mercedes atau BMW masih jauh lebih murah. Apalagi kalau pemerintah menunjukkan insentif berupa keringatan atau bahkan pembatalan pajak penjualan khusus bagi kendaraan beroda empat full listrik (bukan hybrid).

"Sebab kalau di Amerika, pembeli Tesla atau kendaraan beroda empat full listrik sanggup insentif penggalan pajak dan harga alasannya yaitu masuk kategori membantu pemerintah untuk mengurangi BBM dan polusi," pungkasnya.

Politikus Partai Golkar ini menegaskan salah satu solusi duduk perkara subsidi BBM dan naiknya harga BBM di Indonesia yaitu dengan mendorong penggunaan kendaraan elektrik atau electric vehicle (EV). Gaya hidup dengan kendaraan elektrik harus digalakkan dengan mengekspos besar-besaran penggunaan dan manfaatnya. Sehingga, masyarakat tidak lagi takut untuk beralih ke kendaraan listrik.



"Kenaikan harga BBM selalu menjadi duduk perkara besar di masyarakat. Ketergantungan pada materi bakar fosil itu begitu mengakar. Solusi yang sanggup dilakukan yaitu dengan menggalakan penggunaan kendaraan elekrik. Tren otomotif dunia ketika ini pun mulai bergeser ke kendaraan elektrik," ujar Bamsoet.

Pilihan kendaraan elektrik semakin banyak. Hampir semua pabrik besar kendaraan beroda empat dunia sudah merilis produk full listrik. Bukan lagi hybrid. Mulai dari perusahaan otomotif dari China, Geely, sampai pabrikan kendaraan beroda empat Korea Selatan, Hyundai, ikut terjun di pasar elektrik.

"Pilihan sudah banyak. Tapi memang, yang kerap jadi pilihan utama yaitu Tesla. Pabrik kendaraan beroda empat listrik asal Amerika Serikat. Kebetulan, yang saya miliki Tesla model X60 dan S60," kata Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia dan ketua Umum Ardin Indonesia ini mengungkapkan, dirinya sengaja membeli dua unit tersebut untuk mempromosikan penggunaan kendaraan beroda empat listrik. Agar semakin banyak orang yang terinspirasi menggunakannya. Bamsoet telah mengambarkan bahwa kendaraan tersebut sangat ekonomis.

"Nge-charge di rumah 6 jam full untuk berjalan 350 km. Makara kalau hanya mutar di Jakarta dan pulang pergi rumah-kantor, cukup seminggu sekali nge-charge," tuturnya.

Dari segi perawatan pun sangat murah. Bahkan, nyaris tanpa biaya perawatan sama sekali. Polusi pun tidak ada. Karena memang kendaraan beroda empat listrik tidak memiliki knaklpot dan tidak mengeluarkan emisi gas buang.

"Mobil ini nyaris tanpa perawatan. Sangat ramah lingkungan pula. Karena tidak ada mesin, maka tidak perlu ganti oli dan lain sebagainya. Hanya pergantian kanvas rem dan ban. Itupun sanggup 2-3 tahun sekali," paparnya.


Sumber detik.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ini Alasan Ukuran Helm Tak Boleh Kesempitan Atau Terlalu Longgar

Pemerintah Ajak Mahasiswa Bertemu Produsen Bahas Kendaraan Beroda Empat Listrik

Hyundai Siap Rakit Kendaraan Beroda Empat Di Indonesia, Apa Saja?