Pilih Helm Open Face Atau Full Face? Ini Pertimbangannya

Ilustrasi Helm Foto: shutterstockIlustrasi Helm Foto: shutterstock

Jakarta - Pabrikan helm ketika ini memperlihatkan bermacam-macam jenis helm. Ada helm open face, ada full face, sampai helm modular (yang sanggup dibuka-tutup menjadi helm full face dan open face). Jenis mana yang lebih baik dan lebih aman?



Di Indonesia helm jenis open face memang lebih populer, terutama yang sering dipakai di dalam kota. Orang sering salah kaprah dalam penyebutan helm open face, mereka kerap kali menyebutnya helm half face. Padahal, helm open face dan half face berbeda jenis. Helm open face yaitu helm yang melindungi keseluruhan kepala, tapi dibagian muka terbuka. Sementara helm half face mengacu kepada helm melindungi bab atas kepala atau dikenal helm cetok.

Instruktur Rifat Drive Labs dan penggiat kampanya helm dari RSV, Andry Berlianto, mengembangkan informasi terkait plus-minus helm open face dan full face. Menurutnya, helm full face memang lebih kondusif dipakai penunggang sepeda motor.



"Masing-masing punya kelebihan dan kelemahannya. Secara safety terang full face lebih kondusif alasannya yaitu struktur helmnya sanggup melindungi seluruh bab kepala," kata Andry kepada detikOto.

Menurut Andry, pemotor sanggup menentukan jenis helm sesuai kondisi. Helm open face lebih nyaman dipakai untuk city ride (penggunaan di dalam kota), sementara full face untuk perjalanan yang lebih jauh, contohnya untuk touring atau mudik.

"Helm full face itu lebih aman, secara struktur lebih komplet melindungi bab kepala," ucap Andry.



Tapi, helm full face punya kekurangan juga. Biasanya helm full face cenderung punya bobot lebih berat. Helm full face juga cenderung menyediakan visibilitas yang rendah.

"Karena keterbatasan di area visor, pengendara harus lebih aktif menggerakkan kepala untuk memonitor situasi sekitar," katanya.

Di sisi lain, helm open face sanggup menciptakan pengendara bernafas lebih leluasa. Visibilitas ketika memakai helm open face juga lebih luas dan cenderung punya bobot lebih ringan.

"Namun struktur helm kurang lengkap melindungi kepala alasannya yaitu ada area terbuka pada dagu," kata Andry.

Jadi, dalam menentukan helm sanggup diubahsuaikan dengan kondisi pemakaiannya. Helm open face cocok untuk penggunaan harian di perkotaan sehingga lebih nyaman, sementara helm full face lebih kondusif dipakai untuk perjalanan jauh. Meski begitu, tetap ada pemotor yang menentukan helm full face untuk di perkotaan semoga lebih aman. Pilihan itu kembali lagi kepada pemakainya.

Sumber detik.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ini Alasan Ukuran Helm Tak Boleh Kesempitan Atau Terlalu Longgar

Pemerintah Ajak Mahasiswa Bertemu Produsen Bahas Kendaraan Beroda Empat Listrik

Hyundai Siap Rakit Kendaraan Beroda Empat Di Indonesia, Apa Saja?