Studi Kendaraan Beroda Empat Toyota Oleh Kemenperin Dan Universitas Hanya 3 Bulan

Foto: Agung PambudhyFoto: Agung Pambudhy

Jakarta - Kementerian Perindustrian menggandeng kalangan akademisi melaksanakan kajian ilmiah soal kendaraan beroda empat ramah lingkungan Toyota. Studi electrified vehicle comprehensive study itu tidak berlangsung lama, hanya tiga bulan saja.

Hal ini terbilang sangat singkat bila dibandingkan dengan studi kendaraan beroda empat listrik di Jepang. Namun diperlukan pada jangka waktu tersebut satu kesimpulan yang obyektif dan mendalam sanggup diperoleh.

"Studi ini lamanya tiga bulan. Diharapkan bulan Agustus sudah ada result awal untuk penerapan kendaraan beroda empat tipe ini," ucap Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta, Rabu (4/7/2018).

"Studi di Jepang itu dua tahun, jika di sini tiga bulan saja cukup," lanjutnya.



Secara detil, ada beberapa tahapan dalam studi bersama tersebut. Tahap pertama ialah persiapan riset (methodology) yang mencakup persiapan kendaraan dan infrastruktur terkait, tahap kegiatan riset, dan terakhir tahap analisa hasil atau data analysis.

Berdasarkan roadmap-nya, penelitian akan selesai pada Oktober-Desember. Tahun depan, kemungkinan ada kota dan universitas pelengkap untuk riset serupa.

"Setelah tiga bulan kita akan lanjut ihwal bagaimana kendaraan ini sanggup dikomersilkan di Indonesia. Sehingga pada tahun 2025 nanti sasaran kita yakni 20 persen dari pasar otomotif (400 ribu unit) ialah kendaraan beroda empat listrik sanggup terlaksana," ujar Airlangga.

Untuk memfasilitasi kerja sama ini, Toyota Indonesia mengeluarkan 6 unit Toyota Prius hybrid, 6 Toyota Prius Plug-in Hybrid, 6 Toyota Corolla bermesin bensin, data logger, charger, dan hal pendukung lainnya. Langkah yang diambil ini nantinya akan menjadi masukan bagi pemerintah menerapkan kebijakan pengembangan kendaraan listrik.

"Melalui riset dan studi bersama, kita juga cari solusi yang mencakup kenyamanan berkendara oleh para pengguna, infrastruktur pengisian energi listrik, rantai pasok dalam negeri, serta adopsi teknologi dan regulasi," tutup Airlangga.

Sumber detik.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ini Alasan Ukuran Helm Tak Boleh Kesempitan Atau Terlalu Longgar

Pemerintah Ajak Mahasiswa Bertemu Produsen Bahas Kendaraan Beroda Empat Listrik

Hyundai Siap Rakit Kendaraan Beroda Empat Di Indonesia, Apa Saja?